OPTIMASI LAHAN PADA SISTEM TUMPANG SARI JAGUNG MANIS DENGAN KACANG TANAH. KACANG MERAH. DAN BUNCIS PADA SISTEM PERTANIAN ORGANIK

Authors

  • Benny Winson Maryanto Saragih Universitas Bengkulu
  • Nanik Setyowati Universitas Bengkulu
  • Prasetyo Prasetyo Universitas Bengkulu
  • Uswatun Nurjanah Universitas Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.32663/ja.v17i2.831

Keywords:

bean, intercropping, organic farming, peanut, sweet corn

Abstract

The study aimed to determine growth and yield performance of sweet corn, peanut, red bean as well as string bean on either monoculture and intercropping system on organic farming practice and to determine Land Equivalent Ratio (LER) on the intercropping system. The experiment was conducted at CAPS Research Station (1054 m above sea level) from September through December 2018.  A single factor evaluated was arranged in Randomized Complete Block Design (RCBD) as follows: monoculture sweet corn, monoculture peanut, monoculture red bean, monoculture string bean, intercropping sweet corn – peanut, intercropping sweet corn – red bean, and intercropping sweet corn – string bean.  Each treatment was repeated three times. The results showed, either peanut, red bean, and string bean can’t be intercropped with sweet corn in organic farming practice due to high weed competition. The LER in all intercropping was greater than one indicating than intercropping of intercropping sweet corn – peanut, intercropping sweet corn – red bean and intercropping sweet corn – string bean is more efficient and more productive the monoculture of each crop.

References

Abadi, I.J., Sebayang, H.T. & Widaryanto, E. (2013). Pengaruh Jarak Tanam dan Teknik Pengendalian Gulma pada Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Ubi Jalar (Ipomoea batatas, L.). Jurnal Produksi Tanaman Pangan, 1(2), 8-16.
Aisyah, Y. & Herlina, N. (2018). Pengaruh Jarak Tanam Tanaman Jagung Manis (Zea mays L. var. saccharata) pada Tumpangsari dengan Tiga Varietas Tanaman Kedelai (Glycine max (L.) Merrill). Jurnal Produksi Tanaman, 6(1), 66-75.
Catharina, T.S. (2009). Respon Tanaman Jagung pada Sistem Monokultur dengan Tumpang Sari Kacang-Kacangan terhadap Ketersediaan Unsur Hara N dan Nilai Kesetaraan Lahan di Lahan Kering. Ganec Swara, 3(1), 17-21.
Dinarto. W. & Astriani, D. (2012). Produktivitas Kacang Tanah di Lahan Kering pada Berbagai Intensitas Penyiangan. Jurnal Agri Sains, 3(4), 33-43.
Erliyana, E., Sembodo, D.R.J. & Utomo, S.D. (2015). Kompetisi Jenis dan Kerapatan Gulma terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kacang Tanah (Arachis hypogaea l.) Varietas hypoma 2. Jurnal Agrotek Tropika, 393), 321-326.
Herlina.2011. Kajian Variasi Jarak dan Waktu Tanam Jagung Manis Dalam Sistem Tumpangsari Jagung Manis (Zea mays saccarata sturt) dan Kacang Tanah (Arachis hypogea L.).Artikel. Program Pascasarjana Universitas Andalas, Padang.
Kilkoda, A.K., Nurmala, T. & Widayat, D. (2015). Pengaruh Keberadaan Gulma (Ageratum conyzoides dan Boreria alata) terhadap Pertumbuhan dan Hasil Tiga Ukuran Varietas Kedelai (Glycine max L. Merr) pada Percobaan Pot Bertingkat. KLTV 14(2). doi: 10.24198/kltv.v14i2.12072.
Lingga, G. K., Purwanti, S. & Toekidjo. (2015). Hasil dan Kualitas Benih Kacang Hijau (Vigna radiata(L.) Wilczek) Tumpang Sari Barisan dengan Jagung Manis (Zea mays Saccharata). Jurnal Vegetalika, 4(2), 39-47.
Marliah.,A., Jumini dan Jumilah. (2010). Pengaruh Jarak Tanam Antar Barisan pada Sistem Tumpang sari Beberapa Variabel Jagung Manis dengan Kacang Merah Terhadap Pertumbuhan dan Hasil. Jurnal Agrista, 14(1), 30-38.
Mauidzotussyarifah., Aini, N. & Herlina, N. (2018). Optimalisasi Pemanfaatan Lahan dengan Pola Tanam Tumpang Sari pada Tanaman Buncis (Phaseolus vulgaris L.) dan Tanaman Pakcoy (Brassica rapachinensis). Jurnal Produksi Tanaman, 6(2), 246-251.
Prasetyo, Sukardjo, E.I. & Pujiwati, H. (2009). Produktivitas Lahan dan NKL pada Tumpang Sari Jarak Pagar dengan Tanaman Pangan. Jurnal Akta Agrosia, 12(1), 51-55.
Putra, J. P. H, Wicaksono, K.P. & Herlina, N. (2017). Studi Sistem Tumpangsari Jagung (Zea mays L.) dan Bawang Prei (Allium porrum L.) pada Berbagai Jarak Tanam. Jurnal Produksi Tanaman, 5(5), 748-755.
Salisbury. F. B. &. Ross, C.W. (1995). Fisiologi Tumbuhan. Jilid 3. ITB Press. Bandung.
Sarjito. A. & Hartanto, B. (2007). Respon Tanaman Jagung terhadap Aplikasi Pupuk Nitrogen dan Penyisipan Tanaman Kedelai. Jurnal Penelitian dan Informasi Pertanian “Agrin”, 11(2), 130-13.
Sartika. A. Br. S.. Jonis, G.. & Fery E. S. (2015). Pengaruh Populasi Kacang Tanah (Arachis hypogea L.) dan Jagung (Zea mays L.) terhadap Pertumbuhan dan Produksi pada Sistem Pola Tumpang Sari. Program Studi Agroekoteknologi. Fakultas Pertanian. USU. Medan 2015. Jurnal Online Agroekoteknologi, 3(1), 52 – 71.
Sasmita. I.. Supriono. dan Nyoto, S. (2014). Pengaruh Berbagai Varietas Jagung Secara Tumpang Sari additive Series pada Pertanaman Kacang Tanah terhadap Pertumbuhan dan Hasil. Jurnal Ilmu Ilmu Pertanian, 29(1), 45-51.
Soamole, F., Abdullatif, Z. & Abdullah, H. (2018). Pengaruh Pertumbuhan Gulma Krokot, Portulaca Oleracea, terhadap Pertumbuhan dan Produksi Tanaman Bawang Merah Allium ascalonicum “Topo.” Scri. Biol. 5(1): 41. doi: 10.20884/1.sb.2018.5.1.798.
Sitompul. S. M.. dan B. Guritno. 1995. Analisis Pertumbuhan Tanaman. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Suarni &Widowati, S. (2007). Struktur. Komposisi. dan Nutrisi Jagung. Bagian Buku Jagung. Puslitbang Tanaman Pangan. p. (410-426).
Utami. S. 2004. Kemelimpahan Jenis Gulma Tanaman Wortel pada Sistem Pertanian Organik. Jurnal Bioma, 6(2), 54-58.
Wiroatmodjo, J., Sulistyono, E. & Hendrinova. (1990). Pengaruh Berbagai Pupuk Organik dan Pupuk Daun terhadap Pertumbuhan dan Hasil Rimpang Jahe (Zingiber officinale Rose.) Jenis Badak. Bull. Agr., 19(1), 33-38.

Published

2020-01-02

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 > >>