Wisata Ramah Lingkungan di Kawasan Mandeh

Authors

  • Yudi Antomi Universitas Negeri Padang
  • Sri Mariya Universitas Negeri Padang
  • Lailatur Rahmi Universitas Negeri Padang

Keywords:

Wisata, Ramah Lingkungan, Kawasan Mandeh

Abstract

Sumatera Barat dikenal dengan wisata alam yang sangat menarik, karena hampir disetiap daerah yang ada di Sumatera Barat memiliki objek wisata alam, dilihat dari jumlah pengunjung, tiap tahunnya jumlah pengunjung yang datang ke Sumatera Barat terus mengalami peningkatan, hal ini dilihat dari jumlah wisatawan yang datang tahun 2016 mencpai 5.196 juta orang. Salah satu daerah yang menjadi tujuan utama wisatawan adalah kawasan mandeh yang berada di kabupaten Pesisir Selatan. Sejak kawasan Mandeh dibuka untuk umum, pendapatan masyarakat juga ikut bertambah, dari yang awalnya hanya 200 per hari, sekarang mencapai 650 per harinya. Sehingga hal ini bedampak baik bagi masyarakat disana, akan tetapi kondisi alam yang sangat bagus, belum didukung dengan kondisi lingkungan yang asri, karena daerah disekitar lokasi wisata belum dijaga dengan baik, hal ini terlihat dari banyaknya sampah yang berserakan disepanjang jalan, sehingga kondisi ini membuat wisatawan menjadi kurang simpati untuk kembali lagi kedaerah ini. Sebaiknya dengan kondisi alam yang sudah mendukung, harusnya juga dibarengi juga dengan lingkungan yang bagus. Beberapa metode yang ditawarkan untuk mendukung realisasi adalah pelatihan dan pembinaan Kegiatan ini diharapkan sesuai dengan rencana kegiatan dan dapat diukur dalam rangka: (1) membantu mitra dan warga lokal dalam meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mereka dalam menarik wisatawan menuju objek wisata dengan destinasi wisata yang ramah lingkungan, (2) Membantu pemerintah daerah dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan mitra dan warga lokal melalui pelatihan dan pembinaan sehingga mereka menjadi lebih profesional, dan dapat meningkat serta kesejahteraan hidup yang lebih membaik.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Anonim. 1990. Undang-undang Kepariwisataan. Business News 5045.
Barika, 2009, “Kajian Dampak Pengembangan Sektor Pariwisata di Kota Bengkulu; Studi Kasus Kawasan Wisata Pantai Panjang dan Tapak Paderi” Tesis.Sekolah Pascasarjana IPB.
Gamal suwantoro. 2004. Dasar-dasar Pariwisata. Yogyakarta: andi offset
Ismanto, Widodo, 2008, “Identifikasi Potensi Wediombo Sebagai Kawasan Ekowisata Kars di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta” Jurnal Kepariwisataan Indonesia, Departemen Kebudayaan dan Pariwisata Indonesia, vol. 3 No 1 Maret.
Irawati, Eka Putra & Roni, 2009, “Kajian Perencanaan Penataan Kawasan Wisata Terpadu Pantai Padang (Studi Kasus Penataan Kawasan Pantai Padang-Padang Bay City)” Penelitian DIPA Universitas Andalas.
Supriyono, S., 2017. Analisis Spasial Perubahan Bentuk Fisik Sungai Melalui Integrasi Citra Landsat Dan GIS Di Sub DAS Hilir Sungai Bengkulu. Jurnal Georafflesia: Artikel Ilmiah Pendidikan Geografi, 1(1), pp.10-20.
Supriyono, S., 2017. Citra, FW, Sulistyo, B, Barchia, MF, 2017. In Estimasi Perubahan Tutupan Lahan Untuk Deteksi Erosi Tanah Di Catchment Area Das Sungai Bengkulu Dengan Menggunakan Citra Landsat. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP (Vol. 1, No. 1, pp. 110-122).
Supriyono, S., 2018. Critical Land Detection Watershed River Bengkulu and Effect of Coastal Area using Geographic Information System. Sumatra Journal Of Disaster, Geography And Geography Education, 2(1), 30-37. doi:10.24036/sjdgge.v2i1.136
Supriyono, S., Guntar, D., Edwar, E., Zairin, Z. and Sugandi, W., 2018. Sosialisasi Potensi Bencana dan Sistem Informasi Geografi (SIG) Kebencanaan di Kabupaten Seluma. BAGIMU NEGERI: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 2(1).

Downloads

Published

2018-06-30

Issue

Section

Articles