Pemetaan Pengetahuan Kesiapsiagaan Siswa Terhadap Bencana Gempa Bumi Dan Tanah Longsor Sekolah Muhammadiyah Di Kabupaten Karanganyar
Keywords:
Pengetahuan, Kesiapsiagaan, BencanaAbstract
Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui tingkat pengetahuan siswa terhadap bencana gempa bumi dan tanah longsor. Penelitian dilakukan pada sekolah-sekolah Muhammadiyah di Kabupaten Karanganyar. Metode penelitian ini menggnakan deskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data antara lain observasi dan wawancara. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa tingkat pengetahuan siswa menengah tentang bencana gempa bumi dengan persentase tertinggi yaitu berada di Kecamatan Kebakkramat dengan persentase sebesar 65.29% memilik kategori siap berdasarkan indeks kesiapsiagan bencana tingkat pengetahuan terendah tentang bencana gempa bumi di Kecamatan Jatiyoso memiliki persentase 49.83% memiliki kategori tidak siap berdasarkan indeks kesiapsiagaan bencana. Tingkat pengetahuan tertinggi tentang bencana tanah longsor di Kecamatan Karangpandan memiliki persentase 70.82%. Tingkat pengetahuan terendah tentang bencana tanah longsor di Kecamatan Kebakkramat memiliki persentase 59.62% dan memiliki kategori siap berdasarkan indeks kesiapsiagaan bencana
Downloads
References
Bevaola Kusumasari. 2014. Manajamen Bencana Dan Kapabilitas Pemerintah Lokal. Yogyakarta: Gava Media.
Bnpb. (2007). Uu.24 Tentang Bencana Alam. Jakarta: Bnpb.
Cindrawaty,L.,&Nurul,P.(2015). Kesiapsiagaan Komunitas Sekolah Dalam Menghadapi Bencana Di Kabupaten Magelang. Jurnal Teknik Sipil, 1-75.
Cut, H. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kesiapsiagaan Bencana Di Rsudza Banda Aceh. Idea Nursing Journal, 2087-2879.
Deny Hidayati Dkk. 2006. Kajian Kesiapsiagaan Masyarakat Dalam Mengantisipasi Bencana Gempa Bumi Dan Tsunami. Lipi-Unesco/Isdr.
Fina Faizana, A. L. (2015). Pemetaan Risiko Bencana Tanah Longsor Kota Semarang. Jurnal Geodesi Undip, 224-234.
Hasbawir. (2012). Ambang Batas Curah Hujan Untuk Bencana Sedimen Di Kaldera Bawakaraeng,
Sulawesi Selatan. Jurnal Penanggulangan Bencana, 15-56.
Lelisa Sena And Kifle W/Michael. 2006. Disaster Prevention And Preparedness. Ethiopia: Jimma University And Ethiopia Public Health Training Initiative
Mustafa, B. (2010). Analisis Gempa Nias Dan Gemdpa Sumatera Barat Dan Kesamaannya Yang Tidak Menimbulkan Tsunami. Padang ,Sumatra Barat: Universitas Andalas.
Nandi, S. (2006). Gempa Bumi. Bandung: Universitas Pendidikan Inonesia.
Nandi. 2007. Longsor. Upi : Bandung.
Neolaka, Amos.2014.Metode Penelitian Dan Statistik. Bandung: Pt Remaja Rosdakarya
Nuri, I., R., & Hertiari, I,. (2016). Identifikasi Tingkat Bahaya Bencana Longsor, Studi Kasus: Kawasan Lereng Gunung Lawu, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Jurnal Teknik Its, 2301-9271.
Supriyono, S., Guntar, D., Edwar, E., Zairin, Z. and Sugandi, W., 2018. Sosialisasi Potensi Bencana dan Sistem Informasi Geografi (SIG) Kebencanaan di Kabupaten Seluma. BAGIMU NEGERI: JURNAL PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT, 2(1).
Supriyono, S., 2018. Critical Land Detection Watershed River Bengkulu and Effect of Coastal Area using Geographic Information System. Sumatra Journal of Disaster, Geography and Geography Education, 2(1), pp.30-37.
Supriyono, S., 2017. Citra, FW, Sulistyo, B, Barchia, MF, 2017. In Estimasi Perubahan Tutupan Lahan Untuk Deteksi Erosi Tanah Di Catchment Area Das Sungai Bengkulu Dengan Menggunakan Citra Landsat. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Geografi FKIP UMP (Vol. 1, No. 1, pp. 110-122).
Paidi. (2012). Pengelolaan Manajemen Risiko Bencana Alam Di Indonesia. Stie D
Wahidmurni.2017.Pemaparan Metode Penelitian Kuantitatif.Jurnal Metode Penelitian Kuantitatif
Downloads
Published
Issue
Section
License
This is an open-access article distributed under the terms of the Creative Commons Attribution 4.0 International License. which permits unrestricted use, distribution, and reproduction in any medium, provided the original author and source are credited.