Kurikulum 2013 dalam Perspektif Filosafi

Penulis

  • Dahri Hi. Halek STKIP Kie Raha Ternate ,

DOI:

https://doi.org/10.32663/georaf.v3i2.567

Kata Kunci:

Kurikulum 21013 ,Perspektif, dan filosofi

Abstrak

Kurikulum pendidikan di Indonesia telah berkembang dalam beberapa kali namun landasan filsafat yang digunakan jarang digali. Landasan filsafat yang digunakan menjadi pemikiran menarik karena dengan landasan filsafat yang jelas maka arah dan tujuan pendidikan menjadi jelas. Hasil penelitian ini yang utama menemukan bahwa hakikat kurikulum pendidikan 2013 adalah meningkatkan basis perubahan pada sikap, pengetahuan dan keterampilan pada diri peserta didik demi terciptanya pendidikan karakter yang baik. Tujuan yang ingin dicapai dalam kurikulum 2013 adalah menghasilkan generasi yang kreatif dan inovatif dengan harapan mampu meminimalisir kemiskinan, kebodohan dan keterbelakangan peradaban bangsa. Kurikulum 2013 memiliki landasan filsafat eklektik inkorporatif yang berarti mengambil unsur-unsur yang baik dari aliran-aliran filsafat pendidikan untuk diintegrasikan dengan sistem pendidikan nasional. Progressivisme sebagai salah satu aliran filsafat pendidikan memiliki warna yang dominan dalam kurikulum 2013 terbukti dengan sistem pendidikan yang sangat menitikberatkan murid sebagai subjek pendidikan, guru bertindak sebagai fasilitator, serta mata pelajaran yang terintegrasi dalam satu unit. Kurikulum 2013 menunjukkan kalau anak atau subjek pendidikan harus diberi pelajaran dan pengajaran sesuai dengan perkembangan zaman agar tidak menghasilkan generasi usang serta tiga kompetensi utama dalam diri anak harus dinilai secara keseluruhan (sikap, pengetahuan, dan ketrampilan).

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Diterbitkan

2019-02-08

Terbitan

Bagian

Articles