FORMULASI PUPUK HAYATI DALAM MEMACU PERTUMBUHAN JAGUNG DI TANAH GAMBUT CEKAMAN KEKERINGAN

Authors

  • Santa Maria Lumbantoruan Program Studi Agroteknologi Universitas Bina Insan Lubuk Linggau
  • Selviana Anggraini Program Studi Agroteknologi Universitas Bina Insani Lubuk Linggau

DOI:

https://doi.org/10.32663/ja.v19i2.2309

Keywords:

agrozeabiochar, biofertilizer, mycorrhizae, petrobio, pugam

Abstract

The area of peatland has the potential to be used as agricultural land, but the potential of this peatland has challenges that are not easy to manage in a sustainable manner. Improper management can cause peat soils to experience drought stress. A technological approach that can be used to optimize the use of peat soils experiencing drought stress in maize can be done by applying a biofertilizer formulation. The purpose of this study was to obtain a biofertilizer formulation to increase the growth and production of maize under drought stress conditions on peat soil. This research was conducted in the experimental garden of Bina Insan University, Lubuk Linggau  The design used in this study was a completely randomized block design with 2 treatment factors, namely the first treatment factor for biological fertilizers, namely H0: without Mycorrhizae, H1: Mycorrhizae + Petrobio, H2: Mycorrhizae + Agrozeabiochar, H3: Mycorrhizae + Pugam. The second treatment factor was the intensity of watering, namely P1: Watering once a day, P2: Watering once in 3 days, P3: Watering once in 5 days, P4: Watering once in 7 days. The treatment factor was repeated 4 times to obtain 64 plants. The results of the study on the application of biofertilizer formulations after being analyzed at the 5% level showed significantly different results in plant height, root dry weight. Biofertilizer formulations that can increase the resistance of maize plants on peat soils under drought stress were shown by the treatment of the biological fertilizer formulations Micorrhiza + petrobio (H1) and Mycorrhiza + pugam (H3).

References

Cahyadi, D., & Widodo, W. D. (2017). Efektivitas pupuk hayati terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman Caisin (Brassica chinensis L.). Buletin Agrohorti, 5(3), 292-300
Fauzi, W. R., & Putra, E. T. S. (2019). Dampak pemberian kalium dan cekaman kekeringan terhadap serapan hara dan produksi biomassa bibit kelapa sawit (Elaeis gueenensis Jacq.). Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 27(1), 41-56.
Fitra, S. J., Prijono, S., & Maswar, M. (2019). Pengaruh pemupukan pada lahan gambut terhadap karakteristik tanah, emisi Co2, dan produktivitas tanaman karet. Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan, 6(1), 1145-1156.
Lumbantoruan, S.M., Sahar, A., Elfiati, D. and Sitohang, C. (2015). Efektivitas pemberian beberapa jenis bahan organik tandan kosong kelapa sawit dan mikoriza pada tanaman karet di tanah cekaman kekeringan. Pertan. Trop., 2, 300–310.
Lumbantoruan, S.M & Sahar, A. (2021). Uji potensi pemberian bahan organik dan pupuk hayati terhadap osmoregulasi karet di tanah cekaman kekeringan. Agrium: Jurnal Ilmu Pertanian, 23(2), 77-81.
Mardya, I. A., Gusmini, G., & Agustian, A. (2020). Aplikasi ulang Azospirillum terseleksi padatanaman cabai merah (capsicum annum, l) yang ditanam pada ultisol. Jurnal Solum, 17(2), 49-56.
Natalia, N., Atikah, T. A., & Syahrudi, S. (2015). Pertumbuhan dan hasil cabai besar (Capsicum annuum L.) yang diberi pupuk hayati Petrobio pada tanah gambut pedalaman. AgriPeat, 16(01), 1-8.
Subiksa, I. G. M. (2012, June). Pengaruh pupuk pugam terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah dalam rotasi jagung-kacang tanah. In Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pemupukan dan Pemulihan Lahan Terdegradasi, Bogor, 29-30.
Subiksa, I. G. M., Purnomo, J., & Suastika, I. W. (2020). Pengaruh pupuk gambut terhadap pelindian dan serapan logam berat oleh tanaman jagung pada tanah gambut. Jurnal Tanah dan Iklim, 44(1), 19-29.
Suryaminarsih, P., Haryani, W. S., & Mujoko, T. (2017). Pemberdayaan kelompok tani dalam meningkatkan produksi tomat dengan pemanfaatan agensia hayati Streptomyces s p., & Trichoderma sp. Berkala Ilmiah Agridevina, 5(2)
Sukmawati, S. (2020). Karakterisasi sifat kimia biochar dari tongkol jagung, cangkang dan tandan kosong kelapa sawit: Bahan organic menjanjikan dari limbah pertanian. Agroplantae: Jurnal Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan Perkebunan, 9(2), 25-37.
Subiksa, I. G. M. (2012). Peran pugam dalam penanggulangan kendala fisik lahan dan mitigasi gas rumah kaca dalam sistem usahatani lahan gambut. In Prosiding Seminar Nasional Pengelolaan Lahan Gambut Berkelanjutan. Bogor 4, 333-344.
Suryani, R. (2017). Respon tanaman bawang merah terhadap cendawan mikoriza arbuskula (CMA) pada cekaman kekeringan di tanah gambut. Pedon Tropika, 3(1).
Winarna, I. P., Syarovy, M., & Hidayat, F. (2016). Perbaikan sifat-sifat dan pencegahan hidrofobisitas tanah gambut di perkebunan kelapa sawit melalui aplikasi terak baja J. Pen. Kelapa Sawit, 24(1), 39-46
Yuniarta, D. P., Astuti, U. P., & Setiani, V. (2020). Karakteristik kimia biochar dari limbah tongkol jagung. In Conference Proceeding on Waste Treatment Technology 3(1), 78-80.

Published

2021-12-05