Informasi Perubahan Garis Pantai Pasca Tsunami Tahun 2018 Di Kabupaten Serang Dengan Menggunakan Digital Shoreline Analysis System

Penulis

  • Reza Syaihul Andi Pendidikan Geografi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
  • MB Ali Sya’ban Pendidikan Geografi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ,
  • Siti Dahlia Pendidikan Geografi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ,
  • Agung Adiputra Pendidikan Geografi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ,
  • Iqraini Azzahra Ramadhanti Pendidikan Geografi, Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka ,

DOI:

https://doi.org/10.32663/georaf.v7i1.2986

Kata Kunci:

Indormasi, Garis Pantai, Tsunami, DSAS

Abstrak

Indonesia sebagai negara kepulauan dan dikeliligi oleh gunung api aktif dan terdapat zona subduksi di perairan lautnya. Hal tersebut memiliki potensi bencana tsunami yang dapat merusak area yang terdampak. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif, yakni menguraikan infromasi perubahan garis pantai pasca tsunami selat sunda tahun 2018. Teknik MNDWI digunakan sebagai teknik analisis data citra satelit. teknik analisis perubahan garis pantai menggunakan Digital Shoreline Analysis System (DSAS) pada Software Arcgis dan hasilnya diolah pada software Microsoft excel. Hasil pengolahan data psang surut menunjukkan pola pasang surut selama bulan Desember 2018 terbagi dalam dua kali pasang dan surut. Pada sekitar pukul 21.27 WIB terjadi tsunami selat sunda tahun 2018. Pada saat itu sedang mengalami pasang air laut dengan ketinggian 45 cm. Hasil dari Analisis citra landsat yang dikoreksi data pasang surut, abrasi pantai terbesar terjadi di Kecamatan Anyar sebesar 89,5 sampai dengan 607,8 m. Hal tersebut karena gelombang tsunami yang menerjang pada saat itu. Akresi pantai terjadi di Anyar dan Cinangka karena sedimentasi sungai dan reklamasi pantai seperti dermaga, urukan tanah dan batu.

Unduhan

Data unduhan tidak tersedia.

Diterbitkan

2022-08-02

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama