Pemanfaatan Limbah Serai Wangi Sebagai Pakan Ternak dan Pupuk Organik di Desa Payakabung, Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan

Authors

  • Fitra Gustiar Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
  • Munandar Munandar Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
  • Zaidan P. Negara Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sriwijaya
  • Efriandi Efriandi Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Sumatera Selatan

DOI:

https://doi.org/10.32663/abdihaz.v2i1.1114

Keywords:

Limbah serai wangi, Pakan, Pupuk organik

Abstract

Utilization of Citronella Waste as Animal Feed and Organic Fertilizer in Payakabung Village, Ogan Ilir Regency, South Sumatra

Lemongrass is an essential plant that is easy to cultivate. Many farmers in Payakabung village cultivate it. There are 3 units of lemongrass essential refineries with a capacity of 2 tons per day, which produce 6 tons of citronella fragrant waste every day or 180 tons every month. The production of Citronella Waste is a problem in the area around the distillation plant, so a solution to this problem is needed. Utilization as animal feed and organic fertilizer is a solution that can be done, but the knowledge of farmers about the technology of utilizing citronella waste is still low, so it is necessary to carry out farmer assistance activities regarding the use of citronella waste as feed and organic fertilizer. activities carried out include coordination with the village government, training, discussion and evaluation. The results of this activity show the lack of knowledge of farmers about the use of citronella waste, the use of which is only done as mulch in rubber gardens. this activity increases the knowledge of farmers to use other citronella waste. This activity is expected to have an impact on reducing the citronella waste that has accumulated in Payakabung village.

References

Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik. (2011). Limbah serai wangi potensial sebagai pakan ternak. Warta Penelitian dan Pengembangan Pertanian. 33:10-12.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Ogan Ilir. (2018). Indalaya Utara dalam Angka. Badan Pusat Statistik Kabupatem Ogan Ilir.
Ermiati, Pribadi, E.R., & Wahyudi, A. (2015). Pengkajian usahatani integrasi seraiwangi-ternak sapi. Buletin Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, 26(02), 133–142.
Marasabessy, D.A. (2015). Potensi pemupukan serai wangi sebagai pupuk organik dan pengaruh pemupukan anorganik terhadap pertumbuhan dan produksi jahe gajah. Budidaya Pertanian, 11, 31–37.
Mayura, E., & Idris, H. (2019). Pemanfaatan limbah penyulingan serai wangi sebagai pupuk organik terhadap pertumbuhan dan produksi kacang tanah (Arachis hypogea L.). Journal of Applied Agricultural Science and Technology, 3(1), 67–72.
Nurhayu, A., & Warda. (2018). Pengaruh pemberian limbah serai wangi hasil penyulingan minyak atsiri sebagai pakan ternak terhadap penampilan induk sapi bali. Biocelebes, 12(03), 30–40.
Priadi, D., & Ermayanti, T. M. (2015). Pembuatan Kompos Berbahan Dasar Potongan Rumput Dan Kotoran Sapi Serta Pemanfaatannya Untuk Sayuran. Prosiding Seminar Nasional Hasil Penelitian Unggulan Bidang Pangan Nabati. Hal. 169-178.
Rastuti, U. (2019). Konversi Limbah Penyulingan Daun Cengkeh dan Daun Serai menjadi Kompos. Pengembangan Sumber Daya Perdesaan Dan Kearifan Lokal Berkelanjutan VIII, November, 464–473.
Setyorini, D., Saraswati, R. & Anwar, E.K. (2006). Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Bogor: Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian.
Sukamto, Suheryadi, D., & Wahyudi, A. (2012). Sistem integrasi usahatani seraiwangi dan ternak sapi sebagai simpul agribisnis terpadu. Bunga Rampai Inovasi Tanaman Atsiri Indonesia. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Hlm. 16-20.
Usmiati, S., Nurdjannah, N., & Yuliani, S. (2012). Limbah penyulingan serai wangi dan nilam sebagai insektisida pengusir lalat rumah (Musca domestica). Jurnal Teknik Industri Pertanian, 15(1), 10–16.

Downloads

Published

2020-06-30

Issue

Section

Articles