PENGARUH KEJUTAN SUHU PANAS ( Heat shock ) YANG BERBEDA TERHADAP DAYA TETAS TELUR (Hatching rate) DAN KELANGSUNGAN HIDUP (Survival rate) LARVA IKAN KOMET ( Carrasius auratus auratus)

Authors

  • Nia Agustina University of Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Dedi Pardiansyah University of Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Firman Firman University of Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Suharun Martudi University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Keywords:

kejutan suhu,\, daya tetas, ikan komet

Abstract

Ikan hias merupakan salah satu komoditi yang banyak diminati karena mempunyai daya tarik tersendiri baik warna, bentuk  maupun tingkah lakunya yang unik. Komet (Carassius auratus auratus) pertama kali dibudidayakan oleh masyarakat Cina pada tahun 1729. Namun pembudidaya sering menghadapi permasalahan adanya kecendrungan penurunan persentase daya tetas telur, mortalitas larva ikan yang tinggi serta warna ikan. Untuk itu maka harus dilakukan perbaikan genetik pada ikan budidaya dengan berbagai metode. Salah satunya dengan metode manipulasi kromosom, yaitu dengan cara pemberian teknik kejutan suhu panas. Sehingga penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kejutan suhu panas yang tepat pada daya tetas telur (hatching rate) dan kelangsungan hidup (survival rate) larva ikan komet( Carrasius auratus auratus ). Penelitrian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari bulan Februari – April 2018 yang berlokasi di Balai Benih Ikan Kelobak Kepahiang, dengan alat berupa akuarium heater, blower dan bahan induk ikan komet matang gonad. Menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan 4 kelompok dan 4 ulangan. K1 = Suhu 36oC, K2 = Suhu 38oC, K3 = Suhu 40oC, K4 = Suhu 42oC dan dilanjutkan dengan uji BNT. Variabel yang diamati adalah : (1) Waktu penetasan (2) Daya tetas telur (3) Kelangsungan hidup larva dan (4) Kualitas air

References

Edriani.2009. Pengaruh Lama Kejutan Suhu Terhadap Keberhasilan Teknik Triploidisasi Pada Ikan Komet Carrasius auratus auratus.Institut Pertanian Bogor. Bogor (Skripsi. Tidak Dipublikasikan)
Harnani. 2006. Teknik Pembenihan Ikan Komet (Carassius auratus auratus) Kelompok Tani Sumber Harapan Di Desa Kuwut, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar JawaTimur. Surabaya (Skripsi tidak dipublikasikan).
Husnan et al. 2014. Maintenance Gold Fish (Carassius auratus) With Different Feed On Recircukation Systems. Fisheries and Marine Science Faculty : Riau University.
Losita. 2010 Laporan Praktikum Genetika dan Pemuliaan Ikan. Melalui : http:// lositasustri. blogspot. co.id / 2012/ 10/ laporan- praktikum-genetikadan .html. diakses pada tanggal 27 April 2018. Pukul 11:00.
Mukti AT. 1999. Sex Manipulation – Hibridization Progames. Program Pasca Sarjana. Universitas Brawijaya. Malang.
Muliari. 2016. Pengaruh Suhu Terhadap Derajad Penetasan Telur Dan Perkembangan Larva Ikan Lele Sangkuriang (Clarias gariepinus var. sangkuriang). JESBIO Vol. V No. 1. ISSN: 2302-1705.
Richter, C.J.J. dan Rustidja. 1985. Pengantar Ilmu Reproduksi Ikan. Nuffic/Unibraw/Luw/Fish. Malang. 83 hal.
Robani. 2014.Teknologi Budidaya Biota Eksotik Teknik Budidaya Ikan Komet (Carassius auratus). Akademi Perikanan Yogyakarta: Yogyakarta. (Proposal Skripsi. Tidak dipublikasikan).
Street, R. 2002. Species summary: Carrasius auratus. Animal Diversity Web. Museum Of Zoology. University of Michigan.
Tave, D. (1993) Genetics for Fish Hatchery Managers. Avi. Publ. Co. Inc., Wesport, Connecticut. 368 p.
Wati. S. 2013. Peluang Ekspor Ikan Hias. Jakarta : Warta Ekspor.

Published

2018-07-12

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>