Perubahan Tari Andun Suku Serawai di Desa Lawang Agung Kabupaten Seluma Kota Bengkulu

Authors

  • Zairin Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Dihamri Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Reni Diah Lestari Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Edwar Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Muhammad Alfi Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Nina Dwi Putriani Universitas Serelo Lahat

DOI:

https://doi.org/10.32663/georaf.v8i2.4309

Abstract

Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui perubahan tahapan tari Andun Suku Serawai di Desa Lawang Agung Kabupaten Seluma Kota Bengkulu. Informan dalam penelitian ini adalah ketua adat dan penari tari Andun Desa Lawang Agung. Pendekatan dan jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa Tari Andun masuk ke Desa Lawang Agung pada saat masih menjadi bagian dari Desa Keban Agung hingga memisahkan diri di tahun 2004. Tari Andun terdiri tiga ragam gerak, yaitu gerak mbukak, gerak naup, dan gerak nyentang. Terdapat dua alat musik yang mengiringi para penari dalam menampilkan Tari Andun, yaitu kolintang dan rebana serta syair yang dibawakan oleh ketua adat. Busana penari yang dahulunya penari wanita mengenakan kebaya, kain, selendang, dan kerudung, sedangkan penari laki-laki mengenakan baju jas, celana panjang, dan memakai peci. Namun, saat ini penari laki-laki hanya menggunakan baju panjang dan kain sarung bisa menarikan Tari Andun.Durasi waktu pertunjukkan tari Andun dahulu tidak terbatas namun saat ini dibatasi hanya 7-10 menit waktu pertunjukkan. Hal-hal yang berubah pada penelitian ini yaitu terdapat pada perubahan gerakan ,yang terjadi yaitru grakannya tidak seperti  standar gerakan tari andun karena banyak penari yang saat ini menarikannya secara asal-asalan. Perubahan terdapat pula pada perubahan busana ,perubahan busana ini dikarenakan masukknya budaya dari luar sehingga busana yang digunakan berubah. Kesimpulan dalam penelitian ini menjelaskan bahwa tidak banyak perubahan yang terjadi pada tari Andun di Desa Lawang Agung.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Adhitya Arief, E. (2018). Perancangan Informasi Tari Andun Melalui Media Video Profil.

Fuadi, A. (2020). Keragaman Dalam Dinamika Sosial Budaya Kompetensi Sosial Kultural Perekat Bangsa.

Lestari, A. (2021). Etnomatematika Tari Andun Pada Budaya Masyarakat Suku Serawai Di Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.

M.Noor. (2018). Kebudayaan Dalam Kependidikan Makna Pendidikan dan Kebudayaan. Kebudayaan Dalam Kependidikan Makna Pendidikan dan Kebudayaan.

Sari, A. (2016). Keberlangsungan Tari Andun dalam Masyarakat Desa Selali Kecamatan Pino Raya Kabupaten Bengkulu Selatan : Studi Kasus Pada Perubahan Fungsi.

Sugiyono, P. D. (2015). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFEBATA.

Surya, W. K. (2021). Eksistensi Tari Andun Dalam Upacara Adat Perkawinan Di Kecamatan Seluma Kabupaten Seluma Provinsi Bengkulu.

Wulandari, M. (2017). Eksistensi Dan Bentuk Penyajian Tari Andun Di Kota Manna Bengkulu Selatan.

Downloads

Published

2024-02-06

Issue

Section

Articles

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 4 > >>