IMPLEMENTASI PENANGGULANGAN STUNTING  DI KECAMATAN PUTRI HIJAU KABUPATEN BENGKULU UTARA

Penulis

DOI:

https://doi.org/10.32663/md.v3i1.5162

Kata Kunci:

Implementasi kebijakan, Jaringan, Stunting, Pemerintah Daerah

Abstrak

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang terjadi akibat kekurangan asupan gizi dalam waktu yang lama dan sering kali dipicu oleh infeksi berulang, terutama dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak. Kecamatan Putri Hijau, Kabupaten Bengkulu Utara, menjadi salah satu wilayah dengan prevalensi stunting yang tinggi, tercatat sebanyak 104 anak mengalami stunting pada tahun 2023. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana implementasi kebijakan penanggulangan stunting di Kecamatan Putri Hijau dengan menggunakan pendekatan teori network governance oleh Klijn dan Koppenjan, yang meliputi empat indikator utama: aktor saling ketergantungan, manajemen jaringan, ciri kelembagaan, serta interaksi dan kompleksitas. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Informan penelitian terdiri dari bidan, ahli gizi, perangkat desa, kader posyandu, serta masyarakat yang terdampak stunting. Hasil penelitian menunjukkan bahwa implementasi penanggulangan stunting di Kecamatan Putri Hijau telah melibatkan berbagai aktor lintas sektor seperti puskesmas, pemerintah desa, kader posyandu, dan masyarakat. Namun, masih terdapat tantangan dalam hal koordinasi antar aktor, keterbatasan sumber daya, serta kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pentingnya gizi seimbang dan sanitasi. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan peran semua pihak serta penguatan koordinasi jaringan untuk mencapai penurunan prevalensi stunting secara signifikan.

Diterbitkan

2025-06-30

Terbitan

Bagian

Articles

Artikel paling banyak dibaca berdasarkan penulis yang sama