PERSEPSI FRONT LINE BUREAUCRATS PASCA PANDEMI MENUJU ERA SOCIETY 5.0 : ANALISIS PSIKOSOSIAL PERSEPTOR, KONTEKS, DAN TARGET DALAM PERMODELAN STRUKTURAL
DOI:
https://doi.org/10.32663/jpsp.v12i1.3683Keywords:
literasi digital, kompleksitas layanan, infrastruktur, organisasi digitalAbstract
Era pasca pandemic dan Society 5.0 membawa keadaan volatility, uncertainty, complexity dan ambiguity pada aparatur front line. Penelitian ini bertujuan tujuan menganalisis dan menjelaskan persepsi aparatur front-line birokrasi kelurahan serta bagaimana keterkaitan antara determinannya dalam pembentukan persepsi melalui permodelan yang terstrukur. Kerangka pemikiran dikembangkan dari konsep persepsi aparatur pelaksana (Lipsky) dengan determinannya(Robbins&Judge). Kerangka tersebut menghasilkan hipotesis yaitu: H1 = Faktor personal berpengaruh positip dan signifikan terhadap persepsi aparatur, H2 = Faktor situasi kerja berpengaruh positip dan signifikan terhadap persepsi aparatur, dan H3 = Faktor target / tujuan kerja berpengaruh positip dan signifikan terhadap persepsi aparatur. Penelitian didesain dengan pendekatan quantitative eksplanatif. Penelitian dilaksanakan pada Mei-Agustus 2022 di lingkup aparatur pemerintah kelurahan di Kota Bengkulu. Populasi sebanyak 148 dengan sampel 94 responden. Analisis Structural Equation Model (SEM) dikembangkan melalui instrumen kuisioner yang telah diuji validitas dan reliabilitasnya. Analisis data dilaksanakan dengan asumsi dan teknik statistika dengan bantuan aplikasi SmartPLS 3.2.9 dan SPSS 21. Hasil penelitian menunjukkan persepsi aparatur terdiri dari pekerjaan digital, kejelasan organisasi, pekerjaan terukur, dan peningkatkan kompleksitas pelayanan. Perseptor adalah refleksi dari kualifikasi hasil, sikap pelayanan, dan keikhlasan. Konteks merupakan refleksi dari keterjangkauan lokasi dan dukungan masyarakat. Target asalah refleksi dari kemudahan, karier/hasil kerja, balas jasa, kedekatan dengan atasan, dan iklim kerja. Model fit untuk outer model dan model structural memiliki jalur yang positip-signifikan. Hasil uji secara parsial nilai t masing masing jalur yaitu ; X1à Y (t= 3.026), X2à Y(t=1.679), X3à Y(t= 4.043). Koefisien determinasi sebesar r square = 0,631(63,1%) menunjukkan nilai moderat(sedang). Nilai Q2=0,37 >0,05 menujukkan model memiliki nilai prediksi yang tepat. Model dapat memperkaya pendekatan bottom-up dalam manajemen dan kebijakan publik sebagai pendekatan strategis berbasis aktor yang paling mempengaruhi aksi kebijakan.