KEMISKINAN DI WILAYAH PESISIR KOTA BENGKULU: AKAR MASALAH DAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

Authors

  • Bobby Mandala Putra Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Evsa Wulan Suri Universitas Prof Dr Hazairin SH
  • Wahyu Aprian Saputra Universitas Prof Dr Hazairin SH
  • Elisabet Manalu Universitas Prof Dr Hazairin SH
  • Gery Andini Banjarnahor Universitas Prof Dr Hazairin SH

DOI:

https://doi.org/10.32663/knr0cw88

Keywords:

Pengentasan Kemiskinan; Kemiskinan Pesisir; Masalah Kemiskinan; Kemiskinan Indonesia

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengurai akar masalah kemiskinan dan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan di wilayah pesisir Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan pandangan dunia advokasi/partisipatoris, metode kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Informan penelitian ditentukan dengan teknik purposive dan snowball sampling. Informan terdiri dari nelayan, penyuluh perikanan, pendamping PKH, pejabat politik/struktural dan peneliti/akademisi. Data diambil dengan wawancara, observasi dan dokumentasi, lalu dianalisis menggunakan Nvivo. Hasil penelitian menemukan bahwa masalah pengentasan kemiskinan di wilayah pesisir sangat kompleks. Terdapat tiga masalah utama pengentasan kemiskinan yang telah diidentifikasi. Tiga masalah utama tersebut adalah masalah alam dan lingkungan, masalah kebijakan dan masalah individu nelayan. Masalah alam dan lingkungan ini menjadi masalah pertama yang mempengaruhi kemiskinan di wilayah pesisir karena mayoritas mereka adalah nelayan tradisional. Nelayan tradisional pendapatannya sangat tergantung pada hasil tangkapan ketika melaut. Kondisi cuaca yang tidak bersahabat dan ekosistem laut yang sudah rusak parah mengakibatkan masyarakat pesisir menjadi kantong-kantong kemiskinan. Keberadaan kapal trawl yang terus beroperasi, limbah industri dan sampah plastik yang berada di laut merupakan penyebab utama kerusakan lingkungan/ekosistem laut. Masalah kebijakan merupakan masalah yang paling krusial dalam mempengaruhi keberhasilan program pengentasan kemiskinan. Masalah kebijakan terdiri dari tiga dimensi yaitu formulasi, implementasi, dan evaluasi, sedangkan masalah individu ini terdiri dari enam variabel yaitu alat tangkap, nilai-nilai budaya, manajemen keuangan, motivasi hidup, dan tingkat pendidikan. Tingkat pendidikan merupakan titik ungkit untuk mengatasi masalah individu yang melekat pada nelayan. Untuk menyelesaikan masalah pengentasan kemiskinan di wilayah pesisir harus dilakukan secara komprehensif sampai ke akar masalahnya dan mengoptimalkan treatment pada titik ungkit penyelesaian masalah.

Author Biographies

  • Bobby Mandala Putra, Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH

    Prodi Administrasi Publik

  • Evsa Wulan Suri, Universitas Prof Dr Hazairin SH

    Prodi Administrasi Publik

  • Wahyu Aprian Saputra, Universitas Prof Dr Hazairin SH

    Prodi Administrasi Publik

  • Elisabet Manalu, Universitas Prof Dr Hazairin SH

    Prodi Administrasi Publik

  • Gery Andini Banjarnahor, Universitas Prof Dr Hazairin SH

    Prodi Administrasi Publik

Cover

Downloads

Published

2023-12-23