TANTANGAN PENGEMBANGAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MENJADI ORGANISASI PEMBELAJARAN
DOI:
https://doi.org/10.32663/jpsp.v8i1.760Keywords:
Rumah Sakit Umum Daerah, Organisasi Pembelajar, Kualitas Pelayanan PublikAbstract
Rumah sakit di berbagai negara seperti Singapura, India, Thailand dan bahkan Malaysia telah membuktikan profesionalitasnyadengan berorientasi pada kebutuhan pelanggan seperti wisata medis. Orientasi pelayanan yang inovatif telah mampu menghasilkan devisa. Rumah sakit di Malaysia dan bahkan Singapura telah masuk ke dalam 1000 rumah sakit terbaik di dunia. Kondisi sebaliknya yang terjadi di Indonesia, rumah sakit terbaik kita hanya bisa menduduki peringkat 3.858 dan belum mampu meraih kepercayaan publik, padahal dunia medis yang makin berkembang berbanding lurus dengan keinginan dan kebutuhan publik yang semakin kompleks. Oleh karena itu, rumah sakit di Indonesia (khususnya rumah sakit publik seperti rumah sakit umum daerah) harus melakukan perbaikan berkelanjutan. Namun, upaya perbaikan dengan mengembangkan diri menjadirumah sakit publik yang pembelajar tidaklah mudah karena karakteristiknya sebagai organisasi publik. Teori Senge - disiplin kelima yang digunakan untuk mengidentifikasi permasalahan ini dengan cara berfikir sistem. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan studi kasus yang bertujuan memberikan rekomendasi terhadap para pemangku kepentingan untuk mengidentifikasi tantangan rumah sakit publik agar dapat berkembang menjadi organisasi pembelajar yang mampu merespon kebutuhan publik akan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan mengantisipasi atau mengatasi kondisi unlearning .