Budaya Politik Mahasiswa di Kota Serang
DOI:
https://doi.org/10.32663/a66e8a24Keywords:
Budaya, Politik, MahasiswaAbstract
Mahasiswa sering disebut sebagai agent of change (agen perubahan) yang bermakna bahwa mahasiswa menerima harapan besar untuk membawa perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik lagi. Selain sebagai kaum terdidik di perguruan tinggi, Mahasiswa memiliki peran dalam dimensi politik yakni sebagai salah satu kekuatan politik. Melalui aktifitas politiknya mahasiswa dapat memberikan input dan demand pada pemerintah supaya menghasilkan kebijakan yang secara objektf berpihak pada kepentingan umum termasuk dengan mengawasi pelaksaan kebijakan yang telah dibuat. Namun pelaksanaan tindakan politik itu sangat tergantung dengan pemahaman mahasiswa atas konsep dasar dan realitas politik di lapangan yang kemudian membentuk budaya politik yang dimiliki. Peneliti tertarik melakukan penelitian tentang dimensi politik mahasiswa pada masa kekinian. Secara lebih spesifik tujuan penelitian ini untuk memahami persepsi mahasiswa terhadap politik dan bagaimana budaya politik yang mereka gunakan. Fokus penelitian ini pada Mahasiswa di Kota Serang Provinsi Banten yang diteliti menggunaan metode kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui studi literatur dan wawancara. Teknik analisa data yang digunakan adalah deskriptif analitis. Analisis terhadap data dan hasil wawancara dilakukan dengan menafsirkan hubungan antara fenomena yang terjadi dan konsep teoritis. Hasil penelitian ini menemukan kecenderungan mahasiswa di Kota Serang menganut budaya politik subjek atau kaula, mereka memiliki pemahaman dan kesadaran yang cukup baik tentang urusan politik, namun merasa belum terlalu mendesak untuk melibatkan dirinya lewat partisipasi penuh dalam upaya memengaruhi keputusan politik, pembuatan kebijakan publik dan suksesi kepemimpinan politik. Meskipun mahasiswa di kota Serang terlibat dalam demokrasi elektoral (pemilu) namun cenderung sebatas keterlibatan prosedural dan belum menyentuh ke demokrasi substansial.

