PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis Jacq.) PADA MEDIA TANAM BERUPA SUBSOIL, KOMPOS TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DAN SEKAM PADI TAHAP MAIN-NURSERY

Authors

  • Bilman Wilman Simanihuruk Program Studi Agroteknologi Universitas Bengkulu
  • Ismail Ismail Program studi Agoekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu
  • Abimanyu Dipo Nusantara Program studi Ilmu Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Bengkulu

DOI:

https://doi.org/10.32663/ja.v19i2.2297

Keywords:

EFBOP compost, oil palm seed, rice husk

Abstract

The objectives of this research is to determine the composition of the planting media in the form of subsoil,  empty fruit branch of oil palm (EFBOP) compost, and rice husks in the main-nursery. This research was conducted from June 2020 to September 2020 on Jl. Ciptabaru, Pematang Governor's Village, Muara Bangkahulu District, Bengkulu City, Bengkulu Province with an altitude of ±10 meters above sea level. This study used a completely randomized design (CRD) with one factor and three replications, which consisted of 11 treatments, namely M0 (100% Topsoil), M1 (100% Subsoil), M2 (80% Subsoil + 20% EFBOP Compost), M3 ( 80% Subsoil + 20% Rice Husk), M4 (60% Subsoil + 20% EFBOP Compost + 20% Rice Husk), M5 (60% Subsoil + 10% EFBOP Compost + 30% Rice Husk), M6 (60% Subsoil + 30 %EFBOP Compost + 10% Rice Husk), M7(60% Subsoil + 40% EFBOP Compost), M8(60% Subsoil + 40% Rice Husk), M9(50% Subsoil + 50% EFBOP Compost), M10 (50% Subsoil + 50% Rice Husk). Data were analized using Analysis of Variance and continued by Duncan’s Multiple Range Test at the 5% significance level. The result showed that the best planting medium is 50% subsoil + 50% EFBOP compost which produces a stem diameter of 51.02 mm, a total leaf area of ??8094.71 cm2, a greenish level of 59.15 , a dry shoot weight of 129.38 g, a  dry root weight of 27.53 g.

References

Agung, A.K., T. Adiprasetyo, & Hermansyah. (2019). Penggunaan kompos tandan kosong kelapa sawit sebagai subtitusi pupuk npk dalam pembibitan awal kelapa sawit. JIPI 21(2), 75-81.
Alfian, N., Nelvian, & A.I. Amri. (2017). Pengaruh pemberian amelioran organik dan anorganik pada media subsoil ultisol terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pre-nursery. Jurnal Online Mahasiswa Faperta UNRI 4(2), 1 – 12.
Amri, A.I., A. Armaini, & M.R.A. Purba. (2018). Aplikasi kompos tandan kosong kelapa sawit dan dolomit pada medium subsoil Inceptisol terhadap bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama. Jurnal Agroekoteknologi 8(2), 1 – 8.
Andri, S., Nelvia, & S.I. Saputra. (2016). Pemberian kompos TKKS dan cocopeat pada tanah subsoil ultisol terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis GuineensisJacq.) di prenursery. Jurnal Agroteknologi 7(1), 1 – 6.
Astuti, M., Hafiza, E. Yuningsih, I.M. Nasuiton, D. Mustikawati, & A.R. Wasingun. (2014). Pedoman Budidaya Kelapa Sawit (Elais guinensis) Yang Baik. Direktorat Jenderal Perkebunan, Kementerian Pertanian, Jakarta.
Badan Pusat Statistik (BPS). (2019). Statistik Perkebunan Indonesia Tahun (2019). https://www.bps.go.id/subject/54/perkebunan.html#subjekViewTab4 diakses tanggal (21 Mei 2020).
Bahri, S., C. Mulyani & S. Alfarizi. (2018). Respon bibit kelapa sawit (Elaeis gueneensis Jacq.) di main-nursery pada media tanam subsoil terhadap bahan pembenah tanah dan pupuk organik. Jurnal Agrosamudra 5(1), 41 – 52.
Bariyanto, Nelvia, & Wardati. (2015). Pengaruh pemberian kompos tandan kosong kelapa sawit (TKKS) pada pertumbuhan bibit kelapa (Elaeis guineensis Jacq.) di main-nursery pada medium subsoil Ultisol. Jurnal Online Mahasiswa Faperta UNRI 2(1).
Corley, R.H.V. & P.B. Tinker. (2016). The Oil Palm, 5th ed. Wiley Blackwell Sci. Ltd., Chicester, West Sussex, United Kingdom. 639 p.
Damanik, M.M.B., B.E. Hasibuan, Fauzi, Syarifuddin & H. Hanum. (2011). Kesuburan Tanah dan Pemupukan. USU press. Medan.
Embleton, T.W., W.W. Jones, C.K. Lebanauskas, and W.Reuther. (1973). Leaf Analysis as a Diagnostic Tool and Guide to Fertilization. In W. Reather (Ed.). The Citrus Industry. Rev. Ed. Univ. Calif .Agr. Sci. Barkely. 3:183210.
Fauzi, A. & F. Puspita. (2017). Pemberian kompos TKKS dan pupuk P terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) di pembibitan utama. Jurnal Online Mahasiswa om Faperta UNRI, 4(2), 1 – 12.
Gomez, K.A. & A.A. Gomez. (1984). Statistical Procedures For Agricultural Research. Penerbit John Wiley, Sons. Inc. Laguna. Diterjemahkan oleh E. Syamsuddin, & J. S. Baharsjah. 1995. Universitas Indonesia Press. Jakarta.
Hartatik, W. & L.R. Widowati. (2006). Pupuk kandang. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor. 59-82 hlm.
Hatta, M., Jafri, & D. Permana. (2014). Pemanfaatan tandan kosong sawit untuk pupuk organik pada intercropping kelapa sawit dan jagung. Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian, 17(1), 27 – 35.
Hutagalung, W.J., B. Siagian & S. Silitonga. (2013). Respon pertumbuhan bibit kakao pada media subsoil Ultisol dengan pemberian pupuk hayatibiokom dan kompos. Jurnal Online Agroekoteknologi 1(2), 327-337.
Ismail, M.S. & Waliuddin, A.M. (1996). Effect of rice husk ash on high strength concrete. Construction and Building Materials 10(1), 521 – 526
Isroi. (2006). Pengomposan limbah padat organik. Balai Penelitian Bioteknologi Perkebunan Indonesia. Bogor.
Jumin, H. B. (2005). Ekologi tanaman. Rajawali. Jakarta.
Latifa, I.C. & E. Anggarwulan. (2009). Kandungan nitrogen jaringan, aktivitas nitrat reduktase dan biomassa tanaman kimpul (Xanthosoma sagittifolium) pada variasi naungan dan pupuk nitrogen. Jurnal Biotek, 6 (2), 70-79.
Lakitan, B. (2000). Dasar – Dasar Fisiologi Tumbuhan. Raja Grafindo Persada.
Marlin, S., L. Robiartini, A. Kurnianingsih, & I. Setiawan. (2019). Pertumbuhan benih kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) pada media tanam kombinasi antara gambut, tanah lapisan atas dan arang sekam padi di pembibitan awal. Jurnal Littri 25(1), 31 – 36.
Nasution, S.H., C. Hanum, & J. Ginting. (2014). Pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) pada berbagai perbandingan media tanam solid decanter dan tandan kosong kelapa sawit pada sistem single stage. Jurnal Online Agroekoteknologi, 2 (2), 691-701.
Nursanti, I. (2010). Tanggap Pertumbuhan Bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) terhadap aplikasi pupuk organik berbeda dosis. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi. 13-17.
Nurbaity, A., A.Setiawan, & O.Mulyani. (2011). Efektivitas arang sekam sebagai bahan pembawa pupuk hayati mikoriza arbuskula pada produksi sorgum. Agrinimal,1(1),1–6.
Napitupulu, D. & L. Winarto. (2010). Pengaruh pemberian pupuk N dan K terhadap pertumbuhan dan produksi bawang merah. Jurnal Hortikultura. 20 (1), 27-35.
Pramitasari H.E, Tatik Wardiyati dan Mochammad Nawawi. (2016). Pengaruh dosis pupuk nitrogen dan tingkat kepadatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan (Brassica oleraceae L.). Jurnal Produksi Tanaman, 4 (1), 49 – 56.
Pusat Penelitian Tanah Bogor (PPTB). (1990). Kriteria Penilaian Kesuburan Tanah. Bogor.
Ramadhani R. H, Moch. Roviq dan Moch. Dawam Maghfoer. (2016). The effect of nitrogen fertilizers source and time application of urea on growth and yield of sweet corn (Zea mays Sturt. var. saccharata). Jurnal Produksi Tanaman, 4(1), 8 - 15
Rustiawan, E., H.Jannah & B. Mirawati.(2017). Pengaruh media tanam terhadap pertumbuhan benih okra (Abelmoschus esculentus) lokal Sumbawa sebagai dasar penyusunan buku petunjuk praktikum fisiologi tumbuhan. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi “Bioscientist”, 5(2), 27-33
Suherman, C. (2007). Pengaruh campuran tanah lapisan bawah (subsoil) dan kompos sebagai media tanam terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) Kultivar Sungai Pancur 2 (SP 2) di pembibitan awal. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Peragi, 15-17 November 2007.
Saptiningsih, E. & S. Haryanti. (2015). Kndungan selulosa dan lignin berbagai sumber bahan organik setelah dekomposisi pada tanah latosol. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 23(1), 34-42.
Sembiring, J.V., N. Nelvia, & A.E. Yulia. (2015). Pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) di pembibitan utama pada medium subsoil Ultisol yang diberi asam humat dan kompos tandan kosong kelapa sawit. Jurnal Agroekoteknologi 6(1), 25 – 32.
Setiawan, W., N. Andayani , & E. Rahayu. (2017). Pengaruh macam dan dosis limbah organik terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq) di main nursery. Jurnal Agromast, 2(2)
Sukmawan, Y., (2016). Peranan pupuk organik dan NPK majemuk terhadap pertumbuhan elapa sawit TBM 1 di lahan marginal. Jurnal Agronomi Indonesia 43(3), 242- 249.
Utama, A.R., Ardian, & A.N. Yulia. (2015). Pengaruh campuran subsoil Ultisol dengan kompos TKKS sebagai media tanam dan volume penyiraman terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit (Elaeis Guineensis Jacq.) Di Pembibitan Utama. Jurnal Online Mahasiswa Faperta UNRI 2(2), 1 – 13.
Wardiyati T, Pramitasari H.E, dan Mochammad Nawawi. (2016). Pengaruh dosis pupuk nitrogen dan tingkat kepadatan tanaman terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kailan (Brassica oleraceae L.). Jurnal Produksi Tanaman, 4(1), 49 – 56.
Waruwu, F., B.W. Simanihuruk., Prasetyo & Hermansyah. 2018. Pertumbuhan bibit kelapa sawit di Pre-Nursery dengan komposisi media tanam dan konsentrasi pupuk cair Azolla pinnata berbeda. Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian Indonesia, 20(1),7-12.

Published

2021-12-05