Pengaruh Paket Teknologi Bokashi Kotoran Kelinci Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Tanaman Kentang

Authors

  • Djatmiko Djatmiko University of Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Risvan Anwar University of Prof. Dr. Hazairin, SH

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan  rekomendasi paket teknologi pupuk bokashi berbahan baku limbah ternak kelinci dan dosis pupuk terbaik untuk budidaya kentang organik. Penelitian dilaksanakan di Desa Talang Ratu, kecamatan Lebong Selatan, Kabupaten Lebong dan Laboratorium Tanah, Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH., pada bulan Februari sampai Oktober 2017. Penelitian menggunakan Rancangan Petak Terbagi (Split Plot Design). Sebagai Petak Utama adalah Paket Teknologi Pupuk Organik Limbah Kelinci (P) terdiri dari 4 (empat) taraf yaitu: P1= Paket Teknologi I (Paket teknologi dengan formula limbah ternak kelinci 50 kg + kapur dolomit 2,5 kg + dedak halus 5 kg dan memfermentasikan dengan menggunakan larutan EM-4 sebanyak 5 liter); P2 = Paket Teknologi II (Paket teknologi dengan formula limbah ternak kelinci 333,3 kg + pupuk kandang sapi 11,1 kg + abu jerami padi 5,6 kg + kapur dolomite 2,5 kg + dedak halus 5 kg dan memfermentasikan dengan menggunakan larutan EM-4 sebanyak 5 liter); P3 = Paket Teknologi III (Paket teknologi dengan formula limbah ternak kelinci 10 kg + pupuk kandang sapi 20 kg + abu jerami padi 10 kg + kapur dolomite 2,5 kg + dedak halus 5 kg dan memfermentasi dengan menggunakan larutan EM-4 sebanyak 5 liter); P4 = Paket Teknologi IV (Paket teknologi dengan formula limbah ternak kelinci 10 kg + pupuk kandang sapi 20 kg + abu jerami padi 10 kg + kapur dolomite 2,5 kg + dedak halus 5 kg dan memfermentasi dengan menggunakan larutan EM-4 sebanyak 5 liter). Sebagai anak petak adalah Dosis Pupuk (D) terdiri dari: D0 = Kontrol (Tanpa Pupuk); D1 = Dosis 5 ton/ha; D2 = Dosis 10 ton/ha; D3 = Dosis 15 ton/ha; D4 = Dosis 20 ton/ha; D5 = Dosis 25 ton/ha; D6 = Pupuk Anorganik, dosis Urea 400 kg/ha, SP36 350 kg/ha dan KCl 100 kg/ha. Hasil penelitian menyimpulkan: (1) Paket teknologi pembuatan pupuk bokashi berbahan baku kelinci berpengaruh tidak nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang dan jagung. (2) Perlakuan dosis pupuk bokashi berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang dan jagung. Dosis pupuk terbaik adalah 20 ton/ha dan 25 ton/ha. (3) Interaksi perlakuan paket teknologi dan dosis berpengaruh sangatnya terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kentang dan jagung. (4) Kombinasi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman kentang adalah perlakuan paket teknologi 1 dengan dosis 20 ton/ha (P1D4) dan dosis 25 ton/ha (P1D5) serta paket teknologi 3 dengan dosis 25 ton/ha (P3D5). (5) Kombinasi perlakuan terbaik untuk pertumbuhan dan hasil tanaman jagung adalah perlakuan paket teknoligi 3 dengan dosis 15 ton/ha, 20 ton/ha dan 25 ton/ha (P3D3, P3D4, P3D5) dan paket teknologi 4 dengan dosis 20 ton/ha (P4D4).

References

Anwar, R dan Djatmiko. 2016. Limbah Ternak Kelinci Sebagai Bahan Baku Pupuk Organik Potensial. Laporan Penelitian Hibah Bersaing. Univ. Prof. Dr. Hazairin, SH
Kuyik, A. R., P. Tumewu, D.M.I. Sumampau dan E. G. Tulungen. 2013. Respon Jagung Manis (Zea mays Saccharata L.) Terhadap Pemberian Pupuk Organik.
Novizan. 2001. Petunjuk Pemupukan yang Efektif. Agromedia Pustaka. Jakarta.
Parnata, S A, 2004 Kesuburan Tanah. Jakarta. Agromedia Pustaka.
Prihandarini, R. 2005. Wirausaha Berbasis Pengelolaan Limbah Organik. Bagpro PKSDM Dirjen Dikti Depdiknas. Jakarta
Rahim, S. 2013. Membuat EM4. Gerbang Pertanian. Jakarta
Sajimin, Yono, C. Rahardjo dan Nurhayati D. Purwantari. 2005. Potensi Kotoran Kelinci Sebagai Pupuk Organik dan Pemanfaatannya Pada Tanaman Pakan dan Sayuran. Lokakarya Nasional Potensi dan Peluang Pengembangan Usaha Agribisnis Kelinci. Balai Penelitian Ternak, Bogor. P. 156-161

Published

2017-12-11