PENGARUH KOMPOSISI MEDIA TANAM DAN DOSIS PUPUK NPK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L.)

Authors

  • Eka Suzanna Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Sunarti Sunarti Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH
  • Pelya Nopriliyanti Program Studi Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Prof. Dr. Hazairin, SH

DOI:

https://doi.org/10.32663/ja.v20i2.3197

Keywords:

NPK fertilizer, planting medium, shallot

Abstract

This study aims to determine the effect of the composition of the planting media and the dose of NPK fertilizer on the growth and yield of shallots. This study was conducted in Rawa Makmur village of Bengkulu from December 2021 to March 2022. The design used was a completely randomized design (CRD) with 2 (two) treatments and three replications. The first treatment was the composition of the planting media, which consists of three levels, topsoil + manure (1:2), topsoil + rice husk (1:2) and topsoil + manure + rice husk (1:1:1). The second treatment was the dose of NPK fertilizer, which consists of three levels, 200 kg/ha, 250 kg/ha and 300 kg/ha. The results of the analysis of variance were continued with the Duncan's Multiple Range Test (DMRT) test with a test level of 5%. The results showed that the composition of the planting media had a very significant effect on the growth and yield of shallots except for variable the number of leaves 2 wap and the number of tillers per polybag. The best planting media composition treatment for the growth and yield of shallots was topsoil soil + manure (1:2). The treatment dose of NPK fertilizer significantly affected the number of leaves 6 wap. The best dose of NPK fertilizer for the growth of shallots was a dose of 300 kg/ha, with the highest number of leaves at 6 wap. The interaction of the treatment composition of the planting media and the dose of NPK fertilizer had no significant effect on the growth and yield of shallots.

References

Aisyah, S. (2018). Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data. Makalah. Universitas Muhammadiyah Jember. Jember
Badan Litbang Pertanian. (2006). Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Bawang Merah. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Kementerian Pertanian. Jakarta.
Badan Pusat Statistik. (2021). Produksi Bawang Merah Menurut Provinsi Tahun 2018-2021. Kementerian Pertanian Republik Indonesia. Jakarta.
Badan Pusat Statistik Provinsi Bengkulu. (2019). Produksi Bawang Merah Tahun 2016-2019. Dinas Pertanian Provinsi Bengkulu. Bengkulu.
Dewi M.K. dan Sutrisna I.K. (2016). Pengaruh tingkat produksi, harga dan konsumsi terhadap impor bawang merah di Indonesia. E-Jurnal Ekon Pembang Univ. Udayana, 5(1),139–149.
Dihni, V.A. (2022). Produksi Bawang Merah Indonesia. https://databoks.katadata.co.id. diakses tanggal 1 Oktober 2022
Firmanto, B. (2011). Sukses Bertanam Terong Secara Organik. Penerbit Angkasa. Bandung.
Hakim, N., M.Y. Nyakfa, A.M. Lubis, S.G. Nugroho, M.R. Saul, M.A. Diha, G.B. Hong, Bailey. (1989). Dasar-Dasar Ilmu Tanah. Bandar Lampung: Universitas Lampung.
Iqbal, A. (2008). Potensi kompos dan pupuk kandang untuk Produksi Padi Organik. Jurnal Akta Agrosia, 1(1),13-18.
Irawan dan Daniel (2010). Bawang Merah dan Pestisida. Badan Ketahanan Pangan Sumatera Utara. Medan.
Istina, I.N. (2016). Peningkatan produksi bawang merah melalui teknik pemupukan NPK. Jurnal Agro, 111(1).
Lestari. H. S, Rohimah dan Polobo. F. (2019). Pengaruh dosis pupuk NPK terhadap pertumbuhan dan hasil bawang merah kabupaten Jayapura Papua. Ziraa’ah, 44(2).
Manurung M. (2019). Konsumsi dan neraca penyediaan–penggunaan bawang merah. Buletin konsumsi pangan, 10(1), 56-62. Jakarta (ID): Pusat Data dan Sistem Informasi Pertanian Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian.
Muruto Y, Djaja I, dan Sarijan A. (2019). Pengaruh dosis NPK phonska terhadap produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) Jurnal of agrotechnology research, 1(2).
Nurtika, N dan N. Sumarni. (1992). Pengaruh sumber, dosis dan waktu aplikasi pupuk kalium terhadap pertumbuhan dan hasil tomat. Bul Penel. Hort, 22 (1), 96-101.
Prabawati, S., Suyanti, dan D.A. Setyabudi. (2008). Teknologi Pascapanen dan Teknik Pengolahan Pisang. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Parluhutan, J.E. dan Santoso M. (2020). Pengaruh pemberian pupuk kandang sapi terhadap pertumbuhan dan hasil beberapa varietas sawi hijau (Brassica jucea L.). Jurnal Produksi Tanaman, 8(8),763-770
Putra, S. (2012). Pengaruh pupuk NPK tunggal, majemuk, dan pupuk daun terhadap peningkatan produksi padi gogo varietas Situ Patenggang. Jurnal Agrotrop, 2(1), 55-61.
Putri, A.I. (2008). Pengaruh media organic terhadap indeks mutu bibit cendana (Santalum album). Jurnal Pemuliaan Tanaman Hutan, 21(1), 1-8
Samekto, R. (2006). Pupuk Kandang. PT. Citra Aji Parama. Yogyakarta.
Sarno. (2009). Pengaruh kombinasi NPK dan pupuk Kandang terhadap Sifat Tanah dan Pertumbuhan serts Produksi Tanaman Caisim. Jurnal Tanah Tropika. 4(3).
Sumarni, N., R. Rosliani dan R.S. Basuki. (2012). Respon pertumbuhan, hasil umbi, dan serapan hara NPK tanaman bawang merah terhadap berbagai dosis pemupukan NPK pada tanah alluvial. Jurnal Hortikultura, 22 (4).
Sutejo, M., M. Kartasapoetra dan A.G. Sastroatmodjo. (2002). Mikrobiologi Tanah. Rineka Cipta. Jakarta.
Tambunan, W.A., S. Rosita, dan E.S. Ferry. (2014). Pertumbuhan dan produksi bawang merah (Allium ascalonicum L.) dengan pemberian pupuk hayati pada berbagai media tanam. J. Online Agroekotek, 2(2), 825-836.
Wahyudi, A., Zulqarnida, M., dan Widodo, S. (2014). Aplikasi pupuk organik dan anorganik dalam budidaya bawang putih varietas Lumbu Hijau. Prosiding. Seminar Nasional Pengembangan Teknologi Pertanian, 237-243.
Wijaya, K., A. (2008). Nutrisi Tanaman. Prestasi Pustaka Publisher. Jakarta.

Published

2022-12-28

Most read articles by the same author(s)

<< < 1 2 3 > >>